KERANGKA KERJA DAN PARADIGMA INTERAKSI


.1.KERANGKA KERJA DAN PARADIGMA INTERAKSI
  Kerangka kerja pada dasarnya adalah sebuah struktur yang digunakan untuk mengonseptualisasikan suatu system.Dengan kerangka yang tepat,perancang dapat mengonseptualisasikan ruang persoalan secara menyeluruhdan tidak hanya sekedar hasil pencampuran komponen-komponen terpisah meskipun secara bersamaan ada kemugkinan mereka juga mampu menciptakan suatu ruang kerja.

1.      Siklus Tindakan Eksekusi/Evaluasi
Suatu konsep penyusunan tindakan-tindakan yaitu:
1.      Goal: kejadian yang diinginkan pengguna
2.      Eksekusi: melakukan eksekusi atas suatu tindakan dalam dunia nyata.
3.      Dunia nyata: tempat dimana pengguna dapat mengeksekusi suatu tindakan dengan memanipulasi obyek.
4.      Evaluasi: validasi pengguna atas suatu tindakan dan membandingkan dengan goal yang ditetapkan sebelumnya.
2.      Kerangka Kerja Interaksi.
Kerangka kerja interaksi terdiri atas empat komponen utama.
a.       System (S) menggunakan bahasa mesin atau atribut komputasi yang menunjukan status system.
b.      Pengguna (P) menggunakan bahasa tugas atau atribut psikologis yang menunjukan status pengguna.
c.       Masukan (M) menggunakan bahasa masukan.
d.      Keluaran (K) menggunakan bahasa keluaran.
e.        
22.MENGATASI KOMPELKSITAS
Jika perancang ingin membangun system yang mudah digunakan,perancang harus memahami bagaimana pengguna melihat dunia nyata menggunakan kacamata pengguna,sehingga perancang benar-benar memahami apa yang dirasakan pengguna


ketika meraka menggunakan program rancangan.Untuk melakukan hal ini perancang harus memahami bagaimana manusia mengatasi kompleksitas suatu lingkungan kerja yang kompleks secara teknis.
a.       Model mental
Model mental menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan pengguna untuk melakukan suatu pekerjaan.Jika model mental pengguna cukup dekat dengan cara bekerjanya system maka pengguna dapat menggunakan system  tersebut tanpa mengalami kesulitan yang berarti.Model mental bersifat tindakan ilmiah,tidak lengkap,tidak stabil,tidak konsisten,personal.
b.      Pemetaan
Konsep pemetaan menjelaskan tentang bagaimana pengguna menghubungkan satu benda dengan benda lain.Pemetaan merupakan satu bagian integral dari cara orang berinteraksi dengan lingkungannya.Pemetaan yang benar akan membantu menyelesaikan suatu tugas dengan mudah.Pemetaan yang salah akan menyebabkan frutasi dan kegagalan.
c.        Jara Semantik dan Artikulatori
Ketika pengguna berinteraksi dengan seluruh peranti atau sebuah sytem,pengguna akan mencoba untuk mempertemukan apa yang pengguna inginkan dengan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh piranti yang bersangkutan.Untuk melakukan hal ini pengguna harus mengartikan berbagai simbol dan komponen yang menyusun system tersebut.
d.      Affordance
Affordance dibuat setiap saat,termasuk dalam dunia computer.Sebagai contoh,permukaan layar tampilan tidak hanya penting untuk menginterpretasikan tindakan pengguna,tetapi juga penting bagi pengguna untuk memahami prilaku antarmuka.

23.PARADIGMA INTERAKSI
Terdapat tiga paradigma dominan dalam perancangan konseptual dan visual suatu antar muka berpusat pada implementasi (BPI),metaforik,dan idiomatic.
1.      Antarmuka Berpusat Pada Implementasi
Antarmuka BPI sangat banyak dijumpai di kalangan industri komputer.Antarmuka ini diekspresikan dalam bentuk atau cara dibentuk.Tingkat keberhasilan

penggunaannya bergantung kepada seberapa jauh pengguna memahami bekerjanya program.Perancangan antarmuka BPI mengharuskan untuk secara eksklusif berfokus pada model implementasinya.contohnya roda gigi,dan katub didalam sebuah mesin.
2.      Antarmuka Metaforik.
Antarmuka metaforik bergantung pada hubungan intuitif yang dibuat pengguna pada saat mereka melihat symbol visual dari suatu komponen antarmuka dengan fungsinya.Contohnya ikon berkas.
3.      Antarmuka Idiomatik
Perancangannya didasarkan pada cara pengguna belajar sesuatu dan menggunakan sebagai idiom. Contohnya polisi tidur,jago merah,atau rintangan tangan . Antarmuka idiomatik memecahkan persoalan yang dimiliki oleh kedua paradigma diatas dengan tidak berfokus pada pengetahuan teknis atau instuisi tentang bagaimana suatu benda berfungsi.



















Komentar

Postingan Populer